Dibentuk berdasarkan potensi yang ada di Desa Gemeksekti yaitu kerajinan Kain Batik
Ibu Marijam
Rabu, 24 Agustus 2011
Melawan dengan Tulisan: “Politik Ketakutan” dalam Kajian Filsafat Politik ...
Melawan dengan Tulisan: “Politik Ketakutan” dalam Kajian Filsafat Politik ...: ABSTRACT This article aims to analyze the politics of fear as the basis of security by comparing the three images on international polit...
Selasa, 21 Juni 2011
ISI LIBURAN DENGAN BELAJAR MEMBUAT BATIK
Pelatihan Batik PLPBK
Lomba Motif Batik |
Selain belajar membatik anda juga bisa melihat keseharian dari para pengrajin batik dari dekat. Mulai dari pawon batik sebagai proses awal sampai galeri batik sebagai tempat pamer batik.
Kunjungan dari Kel. Butuh Kab. Temanggung Saat Tiba di Pusat Informasi Batik |
Kunjungan dari Kel. Butuh Kab. Temanggung |
Kunjungan dari Kel. Butuh Melihat Proses Membatik |
Kunjungan dari Kel. Butuh saat di Ruang Pamer Sanggar Batik Gringsing |
Kamis, 09 Juni 2011
BATIK GEMEKSEKTI KEBUMEN
Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen terletak 2 KM di Utara Ibukota Kabupaten Kebumen, yang mata pencaharian warganya sebagian besar sebagai pembatik. Uniknya di Desa Gemeksekti pengrajin batik belajar secara autodidak dan sebiagian dari pengrajin berpenghasilan di bawah Rp. 20.000 dalam satu hari.
Perkembangan batik di Kebumen berpusat di daerah Desa Watubarut dan Desa Tanuraksan (sekarang kedua desa tersebut bergabung dengan nama Desa Gemeksekti) dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero setelah selesainya peperangan tahun 1830, dimana perkembangan pembatikan didaerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo ini erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo itu sendiri.
Pembatikan di Desa Gemeksekti ini dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang salah satunya dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogya dalam rangka dakwah Islam antara lain yang dikenal ialah: Penghulu Nusjaf. Beliau inilah yang mengembangkan batik di Kebumen dan tempat pertama menetap ialah di sebelah Timur Kali Lukolo (wilayah Desa Watubarut dan Desa Tanuraksan) dan juga ada peninggalan masjid atas usaha beliau. Proses batik pertama di Desa Gemeksekti ini dinamakan teng-abang atau blambangan dan selanjutnya proses terakhir dikerjakan di Banyumas/Solo, proses pembatikan teng-abang atau blambangan ini berpusat di dusun tanuraksan dimana para pekerjanya banyak berasal wilayah/dusun sekitar, termasuk dari Desa Jemur Kecamatan Pejagoan, Desa Seliling Kecamatan Alian dan lain-lain, dimana dalam perkembangannya para pekerja inilah yang menyebarkan batik Kebumen keluar dari Desa Gemeksekti.
VISI
“Menjadikan Desa Gemeksekti sebagai desa wisata batik khas Kebumen”
MISI
1. Pengembangan ODTW Batik khas kebumen
2. Pembangunan fasilitas dan utilitas kawasan
3. Penguatan kelembagaan
Jumlah penduduk Desa Gemeksekti tahun 2009 adalah 6.143 jiwa, dengan kepadatan penduduk 379 jiwa/Ha. Kepadatan penduduk tertinggi terletak di Dusun Tanuraksan hal ini terlihat dari jumlah bangunan pemukiman yang ada yaitu 859 buah bangunan dengan luas wilayah adalah 162.2 Ha, sedangkan kepadatan penduduk terendah terletak di Dusun Sumelang yang hanya terdapat 101 buah bangunan dengan luas wilayah 32.02 Ha.
Dari sisi motif dan warnanya, batik Kebumen ini merupakan campuran dari batik keratonan (Solo dan Jogja) yang mempunyai motif keratonan dengan warna sogan (cokelat) yang cenderung dominan dengan batik pesisiran (Pemalang, Tegal dan Cirebon) yang cenderung kaya warna. Jadi batik Kebumen ini selain mempunyai warna yang bermacam-macam (cenderung lebih gelap dari batik pesisir) dan juga tidak meninggalkan pakem batik keratonan ( warna cokelat sogan).
Langganan:
Postingan (Atom)